Indeks Pembangunan Manusia- Mapel Demografi


Nama: Resananda

NIM: E3119110
Email: Resananda_37@student.uns.ac.id

            IPM (Indeks Pembangunan Manusia) adalah salah satu ukuran yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan pembangunan sumber daya manusia suatu negara. IPM di Indonesia sudah dipakai sebagai acuan untuk menilai keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu daerah-daerah menjadikan indikator kesehatan, Pendidikan, dan ekonomi sebagai pilar pembangunan dan upaya meningkatkan nilai IPM. Badan Pusat Statistik (BPS) https://bps.do.id mengumumkan, bahwa angka IPM di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 71,39 atau naik 0,58 poin dibandingkan tahun sebelumnya atau tumbuh sekitar 0,82%. Pemerintah sekarang mengoptimalkan PIP (Program Indonesia Pintar) untuk masyarakat tidak mampu terkait dengan bidang Pendidikan dengan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar. Dari bidang kesehatan pemerintah juga mengoptimalkan kegiatan Posyandu dalam upaya penurunan jumlah angka Stunting atau gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi
            Seharusnya KIP dapat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu, namun kenyataannya di lapangan hanya daerah daerah atau kota kota besar yang menyelenggarakan program tersebut, contoh saja Provinsi DKI Jakarta yang memiliki IPM sebesar 80,47 lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Secara DKI Jakarta memiliki Sumber Daya Manusia yang lebih baik. Coba kita lihat di Provinsi Papua, Papua Barat dan NTT yang jauh dibandingkan dengan DKI Jakarta. Hal ini menjadi permasalahan yang terjadi di Indonesia karena tidak disamaratakan dengan daerah lain. Terkait dengan IPM yang meningkat, ada hal yang harus diperhatikan tentang perbedaan data mentah dari lembaga maupun kementrian yakni dari BPS, BKKBN, dan dari Kemensos. Kenapa? karena 1) Di daerah memang ada data, namun data tersebut tidak lengkap. 2) Standar dari setiap lembaga itu berbeda-beda, sistem dari IPM sendiri sudah cukup bagus, hanya standarnya masih perlu diperbaiki kembali

Komentar

Postingan Populer